Pasutri Bersepeda Tandem Malang-Afrika Utara - Tabibitho Bicycle

SEPEDA-KELILING-DUNIADSRnv
1480947510-SEPEDA-KELILING-DUNIA-1

EKSPEDISI Trans-Archipelago pada akhir 2012 menjadikan kecintaan Hakam Mabruri, 34 tahun, kepada aktivitas bersepeda jarak jauh (long distance cycling) makin menggila. Saat itu, lajang asal Desa Gading Kec. Bululawang Kab. Malang berkesempatan menyusuri nusantara untuk kampanye penyelamatan satwa penyu dari ancaman kepunahan.

Dilepas oleh Bupati Malang Rendra Kresna pada 23 November 2012, solo biker ini mengayuh pedal sepeda MTB melintasi tiga Negara. Yakni, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Dari Malang, Hakam bergerak menuju Makasar-Kota Pare-Pare dan Palu.

Selanjutnya menyeberang ke Kalimantan menuju Kota Nunukan dan masuk ke Malaysia melalui Kota Tawau hingga ke Brunei dan kembali ke tanah air melalui Sumatera dan kembali ke Jawa. Butuh waktu hamper empat bulan untuk menuntaskan ambisinya untuk berkeliling dan menikmati keindahan nusantara dari atas sadel sepeda angin. Bekal uang saku Rp 3 juta mengantarnya untuk bertemu orang-orang hebat di sepanjang rute yang dilalui.

’’Setelah ekspedisi Trans-Archipelago, saya mulai membangun mimpi untuk bersepeda keliling dunia untuk kampanye perdamaian,’’ kata Hakam.
Niatan itu makin kuat tatkala mendapat dukungan dari istri, R. Islamiah, 34. Perempuan asal Trenggalek itu dinikahinya pada 2014. Bahkan, sang istri yang juga hobi petualangan di alam bebas, siap menemani Hakam untuk bersepeda tandem keliling dunia. Klop! Latihan panjang mulai dilakukan.

SEPEDA-KELILING-DUNIADSRnv

Antara lain dengan melakukan gowes jarak jauh bersama petouring sepeda lain di Jatim hingga ke taman Nasional Meru Betiri hingga ke Lombok.  Pada 2015 Hakam juga bersepeda dari Flores ke Palembang. ’’Dan akhirnya lahirlah konsep Holy Journey Cycling Trip dari Malang ke ujung utara Benua Afrika, Kota Kairo. Insya allah butuh wktu setahun lebih untuk menggapainya,’’ tutur Hakam mantab.

Sejumlah kolega petouring sepeda dan komunitas bike to work Indonesia dia kontak untuk diajak bergabung dalam tim. Sebab, pembiayaan turing keliling dunia cukup besar. Meski, untuk sepeda tandem telah mendapat dukungan dari pabrikan Surabaya. Hakam dan istri, R. Islamiyah dibuatkan sepeda tandem edisi khusus. Tabibitho Wanderlust. Hanya dua unit. Satu persatu diuji coba. Dan ukuran frame yang lebih pendek akhirnya dipilih jadi tunggangan untuk keliling dunia. ’’Bismillah, kami akan berangkat dari rumah di Malang pada 15 Desember 2016,’’ cetus Hakam.

Untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan touring, Tim Holy Journey Cycling Trip melakukan aksi galang dana crowd funding dengan menjual merchands dan menjadikan fanspage Facebook sebagai media komunikasi interaktif.

Rute yang dipilih adalah berziarah ke makam wali songo di Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Kudus hingga Cirebon.

SEPEDA-KELING-DUNIA-3xhXC

Perjalanan epik kayuh pedal sepeda tandem bertajuk Holy Journey Cycling Trip yang melintasi sembilan negara di Asia itu dirancang bakal menempuh bentang alam sepanjang 6.755 km. Melintasi nusantara dan Sembilan Negara: Malaysia, Thailand, Nepal, India, Arab Saudi, Yordania, Palestina, Israel dan Mesir. Butuh waktu sekitar setahun untuk mewujudkan impian menjadi pasuri Indonesia pertama yang keliling dunia dengan bersepeda tandem!

’’Perjalanan ini saya niati sebagai ziarah ke tempat suci lintas agama untuk menebar pesan perdamaian,’’ lontar Hakam.

Selama di Nepal bakal ziarah ke situs kelahiran Budha Sidharta Gautama di Kota Lumbini. Selama di India, akan singgah di situs tempat Sang Budha moksa di Kota Khusinagar, ke Taj Mahal, situs tempat kelahiran Khrisna di Kota Mathura. Setelah itu ke Kota Yamuna melintasi Vrindafan untuk singgah di situs tempat tumbuh Khrisna, dewa umat Hindu. Selanjutnya ke Kurusetra, tempat yang dikisahkan sebagai medan perang Mahabarata.

Selanjutnya ngalab berkah makam Nabi Muhammad SAW di Masjidil Nabawi di Kota Madinah dan menunaikan ibadah umrah di Kota Suci Mekkah. Perjalanan diteruskan ke laut mati di Yordania untuk menyaksikan sisa-sisa azab Allah SWT kepada kaum Sodom, ke Kota Wadi Mousa yang dianggap Makam Nabi Harun dan ke Kota yang Hilang, Petra.

Selama berada di Israel, Hakam dan istri akan mengunjungi Danau Galilea di Tiberias dan holyland bagi pemeluk agama samawi di Yerusalem. Di negeri Seribu Piramid, Hakam akan masuk melalui Nuwebea menuju Gurun Sinai untuk mengunjungi masjid dan gereja tua di atas puncak gunungnya.

’’Semoga ikhtiar kami menziarahi situs bersejarah suci bagi berbagai agama dapat menjadi berkah untuk perdamaian dunia,’’ tutur Hakam. (*)

sumber : cowasjp.com

© 2015 Tabibitho.Com - Allright reserved
Scroll to Top